NGABUBUBUS: Ngabuburit Naik Suroboyo Bus (pt 1)

REVIEW PERJALANAN NAIK SUROBOYO BUS

Jurnal jalan-jalan naik Suroboyo Bus



Hai,  ini Akit.

Jadi, tanggal 7 April lalu, Bos Cakmad Studio atau C4kM4d  merayakan hari jadinya yang kesekian tahun, hari itu bertepatan pula dengan ulang tahun ke 4 Suroboyo Bus, bus merah ala Tayo kebanggaan Surabaya.

Awalnya hanya celetukan iseng, bahwa saya akan mengendarai Subo alias Suroboyo Bis ini sembari menunggu waktu berbuka puasa dan menunggu Cakmad bersepeda bersama teman-teman KYY.



Rencana dadakan ala tahu bulat ini dieksekusi dengan tenangnya oleh kami, yang pertama adalah menyepakati titik bertemu dan bagaimana kami akan kembali ke rumah. Karena kami menempuh jalur yang berbeda. Saya akan menaiki Subo dan pak Bos akan full menaiki sepeda.

Riset kecil-kecilan saya lakukan, dengan membaca apa saja yang harus saya persiapkan dan rute mana yang bisa saya ambil. Riset ini saya lakukan dengan stalking akun media sosial Subo di sini . Selanjutnya yang dilakukan adalah mendownload aplikasi Gobis untuk mengetahui rute yang dilalui bus ini.

Seberapa pentingnya aplikasi ini?

Menurut saya pribadi, penting sekali.

Di dalamnya terdapat berbagai informasi penting mengenai Subo ini, mulai rute, cara pembayaran, halte, dan yang terpenting pengumuman penting. Di antaranya adalah, penukaran botol plastik tidak bisa lagi dilakukan di atas bus, tetapi di sentra penukaran yang telah ditunjuk, dan akan ditukar menjadi poin yang tercatat dalam aplikasi ini dalam kolom member/ anggota.

Berhubung ini kali pertama saya menaiki Subo, saya memutuskan untuk menggunakan yang termudah. Membayar non tunai melalui QRIS di aplikasi dompet digital yang saya punya, dalam hal ini GOPAY. Pembayaran non tunai ini, tentunya sangat memudahkan saya yang lebih banyak menggunakan aplikasi dompet digital atau M-Banking. Sekali naik tarifnya Rp 5.000,00. Selain melalui aplikasi dompet digital bisa dilakukan dengan kartu FLAZZ keluaran BCA.

Aplikasi siap, uang di dompet digital siap, paket data siap, cadangan baterai siap.

Selanjutnya, mencari tahu dimana bisa menaiki bus ini.

Dari kediaman kami, ternyata halte terdekat ada di Wiyung. Saya tahu lagi-lagi berdasarkan aplikasi Gobis di menu >> Suroboyo Bus >> Memilih Koridor >> TIJ-Yono Suwoyo








Di situ akan terlihat beberapa bus yang bergerak, beserta kode/ nomer busnya serta halte yang dilalui. Ada dua warna halte, yang bewarna biru adalah halte bus, biasanya hanya plang penunjuk halte biasa, sedangkan yang bewarna merah adalah halte khusus Subo yang memiliki QR Code yang bisa di scan untuk menunjukkan bahwa kita menunggu bus tersebut. Sekaligus, di halte bertanda merah terdapat jadwal Bus tersebut lewat. Seperti berikut




Saya memilih akan menunggu di halte Wiyung yang menuju terminal Joyoboyo dekat Kebun Binatang yang bewarna merah. Lokasinya dekat dengan Pondok Keramik, dan berjarak kurang lebih 3 km  dari rumah, sehingga kami memutuskan memanfaatkan Gojek terlebih dahulu.

di Halte Wiyung, saya tertinggal Subo, sehingga menunggu bus berikutnya, dengan membuka aplikasi Gobis << Pilih Menu Menunggu di Halte << Scan QR COde << akan muncul informasi Bus yang akan menjemput kita.



Pada perjalanan kali ini, kami akan menuju Tunjungan. dari rute yang saya ambil, nanti akan berpindah Subo rute Terminal Purabaya-Rajawali di terminal Intermoda Joyoboyo.

Menunggu kurang lebih 10 menit, bis kami datang, menaiki dari pintu depan, cukuo banyak bangku yang kosong. terdapat 3 macam tempat duduk.

Tempat duduk prioritas untuk Lansia, Ibu Hamil dan Ibu dengan bayi/balita. Tempat duduk bewarna merah muda untuk perempuan, dan tempat duduk bewarna merah di bagian belakang untuk penumpang lainnya.


Peraturan dasar Subo: 

  • Tidak merokok
  • Tidak makan dan minum
  • Memakai masker
  • Tidak berdiri di lorong bis
  • Kecepatan Bis maksimal 60 km/jam
Saya dan Aira duduk di bangku khusus perempuan bewarna merah muda yang berada di tengah dan lebih rendah dari bangku lainnya. Saya sibuk mengamati halte pemberhentian Subo, dan mengamati interior bis merah kebanggaan Suroboyo ini, sementara Aira sibuk melihat pemandangan di luar sembari sesekali berkomentar.

Melihat Aira cukup bersemangat, saya jadi ikut bersemangat. Pembayaran kami lakukan setelah kami duduk, kondektur Subo akan menghampiri sambil membawa mesin EDC menanyakan bagaimana kami akan membayar. Menggunakan Gopay, saya membayar Rp 10,000,00 usai memindai QRIS dalam mesin EDC tersebut dan mendapatkan print out tiket yang tidak boleh hilang selama kami menaiki Subo. Oh ya, kondektur juga menanyakan kemana tujuan kami, sepinya penumpang membuat saya memberanikan diri bertanya dan berkonsultasi yang dijawab oleh petugas dengan ramah.

Satu yang saya sadari, bus saya saat menuju terminal intermoda Joyoboyo tak langsung berbelok, melainkan berputar di jalan Darmo, sehingga melewati bagian bawah di fly over DTC dan berbelok ke arah RSI A. Yani.

Petualangan kami masih berlanjut.

Bersambung ke tulisan berikutnya ya...

Bye.. Bye...




Komentar

  1. Oh pakai aplikasi Gobis malah enak ya bisa dapat info real time kapan bus sampai.
    Makasih infonya. Nanti kalau ke Surabaya mau ku coba.

    Salam kenal yaa dari www dot helenamantra dot com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer